10.30.2010

On Nationalism and Life

















Siapa yang bisa nunjukin foto mana yang Lembah Surya Kencana dan mana yang Mandalawangi tanpa nyontek dari internet? (Jawab d komen, sebut nomor foto sesuai urutan dan foto di lembah mana. 5 foto aj deh g usah banyak2)

Hari ini saya tidak punya cerita tentang komsel saya selain kemarin kami komsel gabungan dipimpin oleh kak Victor. Hehe.

Hari ini saya ingin menyampaikan 2 hal pokok yang akhir2 ini sering muncul di pikiran saya.

Pertama adalah tentang menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di dalam diri kita masing2.

Yang pertama tentang nasionalisme.

Hmmm. Aapakah pernah sekali saja terpikir oleh anda, mengapa saat ini sedikit sekali anak muda yang benar-benar perduli terhadap permasalahan bangsa ny?
Apakah kita tengah memasuki krisis nasionalisme yang parah? Mengapa pemuda2 jaman sekarang semangat kebangsaan ny sangat rendah bila dibandingkan dengan pemuda2 jaman perjuangan kemerdekaan?
Saya rasa ini adalah salah satu dampak dari globalisasi. Dahulu tantangan bagi pemuda adalah bangsa penjajah dan segala ideologi2 konyol mereka tentang bagaimana mensejaterahkan rakyat.
Namun sekarang, tantangan bagi kita bukanlah apa yang menjadi lawan kita namun apa yang menjadikan kita nyaman. Tidak kah ada seseorang yang sadar bahwa we've been to spoiled with all of these civilization.

Ya. Terlalu dimanja sampai2 kita lupa akan bangsa kita sendiri. Anak2 jaman sekarang pasti berpikir bahwa untuk mengenal bangsa ny, ia cukup browsing di internet. Liat di Wikipedia ato Google and then done.
Muncul serangkaian data tentang negara kita dari sana.

Kita juga sudah melihat, omong kosong-omong kosong para petinggi untuk memancing nasionalisme penerus2 mereka. Apakah itu berhasil atau tidak, saya meragukan efisiensi ny.
Mungkin ada beberapa pemuda yang merubah jalan pikir ny dan menjadi seorang nasionalisme. Tapi saya meragukan kata2 dan kalimat manusia mampu merubah jalan pikir manusia yang lain secara langsung seperti itu.

Lantas, mau dibawa kemana masa depan bangsa ini? Bangsa yang sudah semakin usang ditambah2 dengan pemuda2 ny yang sudah tidak simpatik lagi terhadap ny hanya akan berujung pada kehancuran.
jangankan bermimpi menjadi negara adikuasa seperti Amerika atau negeri kapitalis egois seperti beberapa tetangga kita, menjadi sebuah negara seperti Timor Leste pun kita tidak mampu barangkali.

Benar, kunci menjadi bangsa yang besar adalah pemuda. Dan jika satu aspek terpenting dari setiap pemuda untuk membangun negeri impian ini hilang, maka musnalah segala mimpi itu.
Butuh bukti? Skali lagi lihat Amerika. Idiot jika anda mengira Amerika telah menjadi bangsa yang besar sejak awal. Amerika juga dibangun dari nol. Hanya saja mereka lebih banyak memiliki pemuda2 patriot.
Mereka lebih bernyali menentang jaman. Mereka punya keyakinan besar untuk menundukan tantangan jaman mereka dan membangun negara ny. Lihatlah beberapa ratus tahun kemudian.
Rasa patriotis yang diturunkan turun temurun sudah membuat banyak sekali perubahan dari sebuah negara jajahan menjadi negara adidaya. Lalu dungu2 dari negara lain seperti Indonesia melihat mereka seakan2 mereka lebih dari segala hal ketimbang negarany sendiri.
Dungu2 di beberapa negara seperti Indonesia hanya melihat bangsa ini besar, betapa enaknya hidup di sebuah negara yang sarat akan gegap gempita dan kesejahteraan. Tidak kah ada yang sadar bahwa Amerika juga dibangun di atas darah2 perjuangan para leluhur mereka?
Tentu bangsa ini juga bisa menjadi besar dan menjadi negara adidaya seperti Amerika. Permasalahan ny adalah, kapan para pemuda ny sadar bahwa mereka harus segera bangun dari mimpi dan membangun bangsa ny?

Lagi2 patriotisme menjadi satu onani yang konyol bagi banyak anak muda jaman sekarang ini.

Bagi saya, patriotisme tidak akan pernah bisa ditumbuhkan oleh manusia. Patriotisme tidak bisa ditumbuhkan dengan sekedar melihat berita2 d media TV atau di koran. Hanya sedikit yang memberitakan kebenaran.
Patriotisme tidak akan bisa ditumbuhkan dengan membuat istana negara dan (lebih2) gedung yang mirip BH ijo raksasa sebagai kiblat nasionalisme. Patriotisme juga tidak bisa ditumbuhkan dengan sekedar merasa iba terhadap saudara2 kita yang terkena musibah.
Patriotisme tidak akan bisa ditumbuhkan dengan menjadikan kesombongan manusia sebagai puncak nya.

Patriotisme dan nasionalisme hanya bisa ditumbuhkan jika setiap dari kita bersedia mengenali Indonesia secara seutuh ny. Mulai dari rakyat sampai ke sumber2 alam nya. Yang terakhir itu yang paling penting.
Patriotisme susah sekali ditumbuhkan di tengah2 kota seperti yang sudah banyak kita lihat. Di kota, terutama di sebagian besar univ2 ternama, tiap tahun ny hanya menghasilkan budak2 sistem yang matirasa.
Matirasa terutama terhadap tantangan jaman yang sudah saya sebutkan sebelum ny. Banyak yang hanya terbuai dan menjadi tidak perduli. Berbeda sekali dengan suasana di pedesaan dan di alam.
Saya bisa menjumpai lebih banyak pemuda2 nasionalis di desa ketimbang di kota. Saya berani jamin itu. Mengapa? Karena orang desa lebih mengenal Indonesia ketimbang orang kota.

Berapa banyak orang kota yang sadar akan keindahan alam Indonesia? Hampir2 tidak ada. Mungkin di masa2 yang akan datang kita perlu memberlakukan terapi Nasionalisme ke sekolah2, univ2 dan kantor2.
Dengan mengadakan Jambore besar atau camp2 kecil namun sering ke berbagai pelosok Indonesia yang indah ini. Agar terketuk hati mereka dan muncul asa mereka akan kebangkitan bangsa ny.

Aristoteles mengatakan, "Hanya orang yang paham bagaimana alam bekerja yang akan dapat menggarisbahawi dan merumuskan masalah".

Seperti juga beberapa bait dari "Song of The Open Road" yang pernah saya publish di blog saya yang sebelum ny.

"Now I see the secret of the making if the best persons.
It is to grow in the open air, and to eat and sleep with the earth."

Sejujur ny saya pun bosan melihat ciptaan2 manusia. Tidak ada tempat lain dimana saya dapat merasakan kebesaran Tuhan yang paling besar selain ketika saya berada di alam liar d luar sana.

Saya rindu menyambut belaian angin di Lembah Surya Kencana.
Saya rindu berlairan di antara bunga Edelweiss
yang hanya sebatas dalam lagu atau file html bagi beberapa sahabat

Pernahkah kau merasakan bisikan angin diantara gunung2 yang tinggi?
Bisikan yang seakan2 berkata bahwa Tuhan itu nyata
Agung dan mulia

Lalu seketika bisikan itu menjadi sebuah seruan
Bangkit dan nyatakan kuasa Ku untuk kebangkitan bangsa mu
Tidak kah kau iba pada bangsa mu?


Ya. Sebelum kau terlambat menyadari betapa indahnya ciptaan Tuhan, betapa indah rencana-Nya dengan menaruhmu di negara ini, lebih baik kenalilah negerimu ini dari sekarang.

NB: Tulisan saya yang pertama ini saya tulis setelah membaca buku "40 tahun Mapala UI" di perpus. Kemudian semakin terinspirasi lagi oleh pameran Wanadri di CC barat.



Now, the second part. This is going to be very2 cool. Haha.

Actually. Lately, I've been thinking about what life is. About what is God's purpose of creating us.

Saya sedikit banya setuju dengan pendapat seorang filsuf Yunani dan argumen Buddha bahwa hidup adalah penderitaan. Btw, filsuf itu bilang: Nasib yang terbaik adalah tidak pernah dilahirkan.
Yang kedua, lahir tapi mati muda. Berbahagialah mereka yang mati muda.

Kita tentu selalu bertanya2 tentang arti dan tujuan hidup kita. Yang paling sering, kita mengeluh sama Tuhan kenapa kita menjadi kita. Kenapa Tuhan tidak menciptakan kita menjadi Brad Pitt ato siapalah tokoh ternama.
Kenapa Tuhan tidak menciptakan kita menjadi orang yang tinggal bersenang2 menghabiskan waktu have fun, ajeb2, ngehedon liar entah dimana tanpa menghabiskan semua uang kita.

Well. Kalo anda sempat berpikir seperti itu... Encounter lha *lho*
Maksud saya, bertobatlah karena Kerajaan Allah sudah dekat. Haha.

Sewaktu saya bertanya2 tentang itu. Entah mengapa saya mendapat Enlightmen tiba2 sewaktu membaca di perpus. Tiba Tuhan seperti berbicara dengan menunjuk satu kalimat dalam buku yang sedang saya baca.


"Bahwa hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya. Tanpa bisa kita menawar, tanpa bisa kita mengelak. Terimalah dan hadapilah".

Anugerah terbesar Tuhan (selain keselamatan dari Tuhan tentu) bagi saya bukan lah kehidupan itu sendiri. Namun sebuah kepercayaan untuk mengungkap kebenaran dari setiap tanda tanya-tanda tanya dalam hidup kita.
Lalu kekuatan untuk menjalani ny adalah yang kedua dan keberanian yang berikutny.

So guys. Jangan terlalu banyak bertanya-tanya dalam menjalani hidup (kayak saya). Karena terkadang, some things are meant to be not answered. *grammar kacau*

Tuhan punya rencana-Nya sendiri untuk setiap kita. Beranilah dalam melangkah. Dan hiduplah dengan merdeka.


In the end, gw mau ngasih satu lagu lagi nih buat kalian. Hehe. Agak2 ga nyambung. Tapi yang pasti menurut gw, kita sudah terlalu dimanja sama Tuhan. Kita sudah terlalu dimanja sama peradaban juga. Sadar atau tidak.
Kini sudah saatnya untuk bangkit kawan. Sudah saatnya untuk berhenti bermanja2. Berjuta rakyat diluar sana menanti tanganmu. Hehe. :)


NB: Waktu saya pulang dari gereja hari Minggu kemarin k kos d Cisitu, ada seseorang yang bernyanyi keras2 d kamar mandi. Suara ny bagus banget! Dan kebetulan dy nyanyi'in lagu ini. Jadi tak comot aj deh. Hehe.

1 komentar :

  1. minta ijin ... foto edelweis di suryakencananya sy simpan di fiti fb saya...boleh?

    BalasHapus